Sebelum Belanda datang, Pesisir selatan
sudah ada bandar-bandar dagang ada di setiap daerah. Masyarakat berlomba-lomba
menarik pedagang agar singgah ke Bandar mereka. Bandar dagang ini disebut pelabuhan
sepuluh Bandar atau Banda X. Aie Haji, Punggasan, Sungai Tunu, Palangai,
Lakitan, Kambang, Ampiang Parak, Surantih, Batang Kapeh, Bungo Pasang ( daerah
Salido). Namun, setelah bangsa Belanda menguasai Pulai Cingkuk, maka pulai ini
mulai ramai.
Selasa, 22 Agustus 2017
Senin, 21 Agustus 2017
Wilayah Minangkabau sering disebut juga dengan Alam Minangkabau. Alam Minangkabau meliputi luhak asli dan rantau. Luhak asli terdiri atas Luhak Tanah Datar, Luhak Agam, dan Luhak Lima Puluh Kota. Setiap luhak mempunyai daerah rantau yang bersebelahan. Luhak Agam memiliki rantau Pasaman di sebelah utaranya, Luhak Tanah Datar memiliki rantau Solok arah selatan, dan Luhak Lima Puluh Kota memiliki rantau Kampar arah timur (Naim, 1984:14). Sebelumnya, Kato (1982:37) juga mengemukakan hal yang sama dengan keterangan di atas untuk batas-batas wilayah alam Minangkabau di Provinsi Sumatera Barat.
Kamis, 19 Januari 2017
Rumah gadang sambilang ruang, salanja kudo balari, sapakiak budak maimbau, sajariah kubin malayang, gonjongnyo rabuang mambasuik, antingnya – antiang nyo di samba alang., inilah ungkapan kebesaran dan kemegahan rumah gadang. Kemegahan rumah gadang menjadi simbol dari kebesaran dan kebanggaan mulai dari seni arsitektur, fungsi, makna. Rumah gadang tuangan alam pikiran manusia – manusia minangkabau yang menganut falsafah hidup alam takambang jadi guru. Berlaku juga untuk rumah gadang dengan halaman yang luas, seni arsitektur, ukiran, fungsi, tata aturan pergaulan dalam rumah, fungsi bangunan, nilai – nilai moral yang terdapat dalam setiap sendi bangunan dan dilengkapi jejeran rangkiang sebagai lambang dari kemakmuran. Tapi apa jadinya rumah gadang ada di tengah hutan belantara.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)